Underwater Hockey (UWH) merupakan olahraga air yang belum familiar di telinga khalayak luas. Menggunakan masker, snorkel, fins, water polo cap, stick, dan puck dalam permainannya,  UWH masuk ke Indonesia sekitar tahun 2010 dan saat ini sudah bernaung di bawah POSSI (Persatuan Olahraga Selam Seluruh Indonesia). Unit Selam UGM sendiri telah menggiati UWH sebagai salah satu bidang disiplin per 2013 dibawah divisi atlet (Baca juga: Kebangkitan Underwater Hockey Unit Selam UGM, Kelahiran Yogyakarta Underwater Hockey). Meskipun masih terbilang sebentar, Unit Selam UGM pada akhir tahun 2019 berhasil mengirimkan anggotanya,  Aulia Romadhona Effendi (GADISO/XXVIII/BI/413) menjadi salah satu perwakilan Indonesia dalam 30th Sea Games untuk cabang Underwater Hockey Putri. Tak tanggung-tanggung, ia berhasil membawa pulang dua medali perunggu. Namun siapa sangka, awal mula keterlibatan Dhona dalam olahraga tersebut terbilang tak sengaja dan dalam waktu yang sangat singkat.

 

BERMULA DARI KUALAT

Menjabat sebagai Pengurus Harian bagian Pengembangan 2018/2019 Unit Selam UGM, Dhona memiliki kewajiban untuk mengembangkan divisi yang ia bawahi. Salah satunya ia lakukan dengan mengajak dan ikut terlibat dalam latihan UWH Unit Selam UGM. Dhona yang sebenarnya memiliki latar belakang sebagai  atlet renang indah, mengaku tidak ingin kembali menjadi atlet setelah tergabung dalam Unit Selam UGM. “Sudah cukup lah selama ini aku selalu berkompetisi sebagai atlet”, pungkasnya saat diwawancara via telepon pada 13 Januari 2020. Meskipun begitu, jiwa kompetitif Dhona sebagai atlet ternyata tak hilang begitu saja.

Pada awal April 2019, Divisi Atlet Unit Selam UGM mulai mempersiapkan diri untuk ajang Kejurnas Selam yang bertempat di Kolam Renang Gelora Bung Karno, Senayan serta Pantai Mutiara, Jakarta pada 29 April—4 Mei 2019. Mempertandingkan cabor Freediving, Fins swimming nomor kolam dan laut, Orientasi Bawah Air (OBA), serta UWH, Dhona bersama 4 anggota lain membawa nama Unit Selam UGM dalam cabor UWH. (Baca juga: 5 MEDALI DARI KEJUARAAN NASIONAL 2019) Merasa belum memiliki skill yang mumpuni untuk berlaga di ajang setingkat nasional, selama kurang lebih dua minggu sebelum bertanding Dhona berlatih setiap hari secara mandiri. Kegigihan Dhona ini kemudian berhasil membawa Dhona dan tim menyabet medali perak pada kejuaraan tersebut. Tak sampai disitu, permainan Dhona yang cukup menonjol berhasil membuatnya masuk dalam daftar atlet yang akan diberangkatkan ke Singapura, untuk mengikuti try out UWH pada bulan Juni di tahun yang sama (Baca juga: UNIT SELAM UGM IKUTI PELATIHAN UNDERWATER HOCKEY DI SINGAPURA). Keberangkatan atlet Indonesia ini juga tak lepas dari isu bahwa UWH akan dipertandingkan untuk pertama kali dalam gelaran Sea Games ke-30, sehingga pemusatan latihan nasional (pelatnas) akan diadakan bagi atlet terpilih.

 

NEKAT CUTI KULIAH

Sepulangnya dari Singapura, salah satu club UWH yang juga adalah cikal bakal adanya UWH di Indonesia, JUHC (Jakarta Underwater Hockey Club), mengadakan training camp yang mengundang pelatih asal Australia, Amar Sarmiento. Dhona yang mengikuti training camp tersebut kemudian semakin termotivasi dalam menyeriusi UWH. Berbekal program latihan yang diberikan oleh Coach Amar, Dhona mulai mengasah kemampuannya secara mandiri di Jogja dengan fitnes dan latihan kolam. Ia pun turut berkomitmen untuk menjalani hidup sehat (makan-makanan bergizi, tidak merokok, dan tidak minum minuman beralkohol) sesuai anjuran yang diberikan. Merasa tak cukup,  Dhona kemudian nekat berangkat ke Jakarta untuk berlatih bersama JUHC. Cuti kuliah ia ajukan agar dapat fokus berlatih, meskipun keputusannya cukup gambling karena namanya belum tentu masuk dalam daftar pelatnas UWH. Dalam aktivitasnya sebagai anggota UKM, Dhona pun perlu meninggalkan Gladimadya Paralayang di Mapagama serta mundur dari pengurus harian di Unit Selam UGM. Berbagai beban pikiran tersebut tak ayal membuat Dhona stress pada awal pindah ke Jakarta, hingga ia sempat dilarikan ke IGD ditengah-tengah latihan. Dukungan dari coach dan teman-teman sesama pemain lah yang membuat Dhona dapat ‘survive’ hingga terpilih untuk menjalani pelatnas, yang selanjutnya menjadi bagian dari tim nasional.

 

Terpilih mengikuti pelatnas bukan berarti Dhona dapat mengendorkan semangatnya. Jadwal latihan yang lebih ketat perlu ia lakukan guna memberikan hasil yang terbaik bagi Indonesia. Sehari-hari, kegiatannya dimulai pukul 5 atau lebih pagi dengan latihan renang dengan total sekitar 3 km. Dilanjutkan dengan pemantapan skill UWH, seperti freediving, hingga pukul 8 atau 8.30. Selain itu, dilakukan pula latihan fitnes dan game UWH dari jam 3 sore hingga 8 malam. Latihan yang berat membuat Dhona dan teman-temannya tak luput dari cedera. Dhona sendiri mengalami sobek tendon pada bahu kanan, sehingga harus mengistirahatkan diri dan menjalani pemulihan meski pertandingan sudah dekat.

 

TERJADINYA BADAI DI VENUE PERTANDINGAN

Sea Games ke-30  untuk cabor UWH dilaksanakan di Vermosa Sport Hub, Filipina pada 2-5 Desember 2019. Pada dasarnya, olahraga yang mengandalkan kecepatan, kemampuan apnea, skill, dan kerjasama tim ini merupakan  olahraga yang dimainkan 6×6 orang, dengan total pemain hingga 10 orang pada setiap tim. Meskipun begitu, pada perhelatan multi-event ini dilakukan pula nomor 4×4 baik partai putra maupun putri. Sehingga secara keseluruhan Timnas UWH Indonesia bermain untuk 4 nomor perlombaan.

Bermain selama 2 babak x 15 menit, Dhona dan kawan-kawan dijadwalkan untuk bermain dua hingga tiga kali dalam sehari. Meskipun begitu, terjadinya badai disekitar venue pada hari ke dua mengharuskan pertandingan ditunda sehari penuh. Tidak adanya hari pengganti turut menyebabkan pemadatan jadwal dari pihak panitia, sehingga seluruh kontingen harus bermain bahkan hingga 4 kali pada sisa hari pertandingan. Hal ini tentu cukup menguras energi para atlet. Dalam permainan pun, para atlet harus berjibaku dalam adu fisik yang juga merupakan teknik dalam bermain. Hal ini juga dirasakan Dhona, dimana pemain dengan nomor topi 5 itu sempat tersikut snorkelnya oleh pemain Filipina, hingga menyebabkan bibirnya berdarah (tonton: SEA Games – UWH Game 34 PHI W vs INA W pada tautan, menit 7:37). Kegigihan Timnas UWH tak ayal berhasil membawa Indonesia dalam memperoleh medali. Berlangsung pada 4 Desember untuk final nomor 4×4 dan 5 Desember untuk final 6X6, Dhona dan tim berhasil membawa dua medali perunggu, sedangkan tim putra membawa pulang medali perak dan perunggu.

Perkenalan Dhona dengan UWH melalui Unit Selam UGM terbilang singkat. Namun juga tak menampik bahwa seseorang baru dapat menuai hasil bila telah ‘melakoni’ suatu disiplin dalam waktu yang lama. Kegigihan dan niat merupakan kunci. Dhona pun berharap kedepannya dapat meningkatkan UWH di Unit Selam UGM, sehingga lebih banyak lagi Dhona-Dhona yang dapat sukses sepertinya.

 

Masih penasaran dengan performa Timnas UWH pada gelaran Sea Games ke-30 di Filipina kemarin? Atau sekedar penasaran dengan bagaimana permainan UWH lebih lanjut? Berikut videonya:


1 Comment

Leave a Reply

Avatar placeholder

Your email address will not be published.