Halo buddy! Sudah familiar kan dengan tujuan favorit penyelaman di Indonesia? Ya kamu betul! Salah satunya adalah Pulau Bali! Bali sendiri menjadi salah satu tempat favorit para diver domestik maupun mancanegara. Keindahan karang dan biota laut uniknya mampu menyihir para wisatawan yang berkunjung untuk datang lagi ke sini. Â Puluhan dive spot ditawarkan di Bali hanya untuk memuaskan hasrat wisatawan yang haus akan keindahan bawah airnya. Di sebelah tenggara Pulau Bali, terdapat pulau yang bernama Nusa Lembongan yaitu pulau yang dapat kamu tempuh dengan transportasi speed boat selama satu jam dari Pantai Sanur, tentunya pulau ini tak mau kalah meyuguhkan keindahan bawah lautnya. So, ini dia 5 destinasi diving yang saya kunjungi selama di Nusa Lembongan dengan sedikit balutan sudut padang sebagai mahasiswa kedokteran hewan.
- Manta Point
Sesuai namanya, tujuan penyelam ke dive spot ini adalah untuk bertemu sang primadona Manta Ray. Ketika kami menyelam di spot ini, ternyata kami ditemani puluhan penyelam lainnya dan fakta yang mengejutkan semua adalah semua diver-nya itu wisatawan asing. Demi melihat Manta Ray, mereka terbang jauh-jauh dari Eropa, Australia, dan lain-lain, mungkin saja di daerah asal mereka tidak ada hewan ini.
Total 4 ekor saya bertemu Manta Ray di spot ini, sesungguhnya ini salah satu kekayaan alam Indonesia yang seharusnya banyak medapatkan perhatian dari berbagai elemen masyarakat maupun pemerintah. Jangan sampai ketika spesies ini di ujung tanduk kepunahan, baru lah sibuk mencari cara untuk pelestariannya. Telah dilaporkan di sebuah jurnal, Manta Ray di sini dimungkinkan mengkonsumsi setidak-nya 40 mikroplasik tiap jamnya karena pencemaran sampah plastik yang ada di laut.
Pasti tidak ada yang mau kan tujuan wisata yang kaya ini nantinya mulai ditinggalkan karena punahnya spesies Manta Ray di spot Manta Point ini. So, sebelum itu terjadi, ayo lestarikan, ayo kampanyekan, ayo sama-sama menjaga Manta Ray dari segala faktor yang dapat mengancam kepunaahan.
- Crystal Bay
Kemegahan karang di spot ini sayang sekali jika terlewatkan, Crystal Bay sendiri punya primadona tersendiri yang dapat menarik wisatawan mancanegara untuk rela terbang jauh-jauh dari negara asalnya hanya demi bertemunya sang primadona tersebut. Primadona yang dimaksud adalah ikan Mola-mola atau juga populer dengan sebutan Sun Fish.
Sayang sekali, di spot ini saya kurang beruntung karena belum melihat primadona ini, tapi keberuntungan datang menghapiri saya bertemu dengan Sun Fish ini justru di spot lain dengan kondisi yang tak terduga. Walaupun belum berkesempatan bertemu dengan Sun Fish, tapi saya tetep puas dengan keindahan karang dan ikan di dalamnya seperti Clown Fish dan lain-lain yang belum saya ketahui jenisnya.
- Manta Bay
Dive spot selanjutnya kami menuju Manta Bay, ya lagi-lagi sesuai namanya primadona di spot ini adalah kehadiran Manta Ray di spot ini. Beberapa menit setelah entries kami sudah disambut oleh Manta Ray yang melintas di permukaan! Puas melihat Manta Ray, kami coba lebih explore spot ini.
Selama melakukan eksplorasi arus laut cukup kuat kuat sehingga drift dive kami lakukan mendekati karang dan pulau. Biota laut unik yang kami temui di sana seperti Nudiebranch dan Sea Snake. Di perkuliahan, jujur saja hewan-hewan di atas tersebut tidak pernah ada dalam materi kuliah, materi tersebut bisa saya dapatkan jika ada seminar atau workshop yang terkait hewan-hewan tersebut.
- Mangrove Point
Mangrove Point! Ini merupakan spot terfavorit saya begitu juga Wakary, salah satu dive master . Tidak kalah menarik jika dibandingkan bertemu Mola-mola dan Manta Ray. Keragaman hayati di sini sangat beragam, kami bertemu barracuda yang sedang berdiam diri, penyu yang sedang bersembunyi dekat karang, udang mantis yang sedang berjalan-jalan kecil mengitari karang, stone fish yang sedang berkamuflase menunggu mangsanya, trigger fish yang sedang mengikis karang, puffer fish yang sedang berenang bebas dan masih banyak lagi spesies yang belum saya kenali.
Ini spot yang cocok untuk mempelajari biodiversity, identifikasi terumbu karang, ikan, dan hewan lainnya. Sejauh ini masih sedikit data biologis maupu data fisiologis tentang hewan laut untuk kepentingan ilmu pengetahuan, khususnya bidang veteriner, kesehatan hewan untuk kese-jahteraan manusia.
- Pura Mas Gading
Pura Mas Gading menjadi spot terakhir saya dalam rangka Ekspedisi Nusantara Bawah Air – Baruna Bali Dwipa. Seperti biasa, dive master mem-briefing kami sebelum melakukan penyelaman, saat briefing lebih banyak dijelaskan tentang  bentuk geografis dari spot ini berupa wall dengan kemiringan tertentu.
Penyelaman pun di mulai, dive master kami membawa kami untuk melakukan deep dive, sebelumnya saya ragu karena deep dive tidak ada saat briefing atau mungkin ada yang terlewat oleh saya ketika briefing. Ada fenomena yang belum saya ketahui namanya ketika penyelaman dilakukan pengelihatan saya berubah beberapa saat ketika memasuki kedalaman tertentu karena adanya perbedaan suhu pada kedalaman tersebut. Fenomena ini terjadi pada kedalaman sekitar 20 meter dengan suhu air mencapai 23oC.
Akhirnya saya mengerti kenapa dive master kami mengajak kami melakukan deep dive setelah banyak bunyi kerincing dari benturan tabung dan hook tanda ada kehadiran primadona. Mola-mola! Total 5 Mola-mola yang kami jumpai, semua diver seperti lari kegirangan menuju ke lokasi yang terdapat Mola-mola tersebut. Wajar saja, ada diver asing yang sudah 1,5 tahun menyelam di Nusa Lembongan baru kali ini bertemu Mola-mola, senang bukan main ekspresinya.
Pertemuan Mola-mola tersebut menjadi penutup yang manis pada ekspedisi kami, saat perjalanan kembali menuju dermaga, kami pun mendapat perpisahan yang manis pula karena munculnya dua gerombolan lumba-lumba saat perjalanan pulang, ini pertama kalinya saya melihat lumba-lumba di laut lepas. Sungguh beruntungnya saya dalam ekspedisi kali ini. Semoga saya dapat berkunjung kembali, Salam Lesatari!
Oleh : Isnawan Setiadi
0 Comments