Juli 2017, hampir seminggu kami menghabiskan waktu di Bali, suatu pulau di negri ini. Pulau yang terkadang dianggap sebuah negara oleh turis mancanegara. Bali menjadi tujuan kami melakukan sebuah ekspedisi, Ekspedisi Nusantara Bawah Air. “Eh itu pasti Menjangan! ”, kataku ketika kami sampai di Ketapang. Pulau Bali memang sudah terlihat dari ujung timur Pulau Jawa ini. Setibanya di Pelabuhan Gilimanuk, kami menuju ke arah timur. Misi kami adalah menuju Desa Pemuteran dan Kawasan Taman Nasional Bali Barat tepatnya Pulau Menjangan untuk mengeksplorasi keindahan bawah lautnya.
Hari pertama di pulau ini, kami langsung melihat kondisi bawah air Biorock point dan Garden of The Gods di Pemuteran. Titik selanjutnya berada di sekitar Pulau Menjangan. Penyelaman di Pulau Menjangan ini adalah Pos 1, Anchor Wreck, Garden Eel dan Pos 2.
Perjalanan ke Pulau Menjangan pada hari kedua sangat menegangkan. Langit mendung, gelombang tinggi, dan bulan purnama. Seperti pelajaran sewaktu sekolah dulu, bulan purnama menyebabkan gelombang tinggi. Pikiran pikiran buruk seperti terjatuh dari kapal, hingga pikiran penyelaman berarus yang membahayakan terlintas di benak kami. Menuju Pos 2, gelombang dan arus sangat tinggi. Namun, ketika menuju Pos 2, ada yang menarik perhatian kami, banyak masyarakat Bali berdoa di Pura tak jauh dari lokasi penyelaman kami.
Bukan Bali namanya kalau tak kental dengan budayanya. Yap! Mereka pergi ke Pura untuk berdoa pada Perayaan hari Purnama. Perayaan Purnama di Bali merupakan hari raya umat Hindu di Bali. Pada hari Purnama bulan ini, merupakan hari jadi sebagian besar pura di pulau Bali. Mereka berdoa silih berganti dari pagi hingga petang. Bahkan ada yang menginap di pura. Saat sembayang, mereka membawa persembahan. Persembahan seperti bunga dan buah menjadi lambang syukur masyarakat Bali atas kelimpahan alamnya.
Perjalanan penyelaman dan pembelajaran mengenai manusia, Tuhan dan alam menjadi bukti bahwa ketiga unsur tersebut tak dapat dipisahkan. Pulau Dewata ini lah yang membuat Indonesia harus berkaca dengan kekayaan yang dimiliki. Dan melalui Ekspedisi ini terbukti bahwa Bali memang “indah” seperti kata orang-orang.
Oleh :
Rika Karunia Laring Dina (Midas Blenny)
0 Comments