Semakin maraknya pencemaran lingkungan oleh limbah yang tidak terkontrol membuat sumber-sumber air seperti sungai, danau, sumur, dan laut semakin tercemar oleh limbah-limbah seperti logam berat, bahan kimia berbahaya, dan microbacteria. Celakanya bagi seorang penyelam beberapa bahan kimia dan microbacteria dapat membahayakan tubuh manusia melalui kontak langsung dengan kulit. Sedangkan sungai, danau, laut adalah tempat untuk para penyelam berkegiatan baik untuk rekreasi, penelitian, dan operasi SAR. Menurut literature kesehatan dari National Oceanic and Atmospheric Adminstration (NOAA), bakteri Cholera vibriones telah ditemukan di Santa Monica Bay, California dan membuat masyarakat sekitar terserang penyakit kolera. Terdapat juga beberapa bahan kimia yang dapat membahayakan seorang penyelam dan peralatan selamnya sendiri.
Di Amerika Serikat,penyelam SAR dibekali kemampuan untuk menyelam di dalam air yang terkontaminasi. NOAA mempelopori prosedur penyelaman bernama SOS (suit over suit) dimana sistem ini mengisolasi penyelam dari kontak dengan air. Sistem ini cukup kompleks karena memiliki sistem dimana tubuh penyelam akan terdekontaminasi dari polutan selama penyelaman. Dalam suatu operasi penyelaman di dalam air dengan resiko tinggi membutuhkan sertifikasi lanjut yaitu Contaminated Water Certification dimana sertifikasi ini didapat setelah mendapatkan materi kelas dan praktek seperti sertifikasi selam pada umumnya. Materi yang didapatkan adalah mengenali potensial bahaya polutan, perencanaan dan strategi implementasi, dekontaminasi, dan peralatan khusus penyelaman. Dengan adanya prosedur ini seorang penyelam SAR akan mampu beroperasi di dalam air yang terkontaminasi tanpa takut terpapar oleh bahan-bahan kimia dan microbacteria yang berbahaya bagi tubuh manusia.
Referensi : ndc.noaaa.gov/rp_cwd.html
0 Comments