Padangbai adalah sebuah desa di Kecamatan Manggis, Kabupaten Karangasem, yang berada di sisi timur Pulau Bali. Padangbai mendapat pengaruh dari Bahasa Belanda sebagai akibat dari adanya masa penjajahan yang sebelumnya bernama Teluk Padang. Lokasi ini merupakan sebuah teluk berpasir putih yang letaknya terlindung dari batu karang hitam yang kokoh. Padangbai sudah dijadikan desa pelabuhan sejak zaman penjajahan Belanda karena lokasinya berada dalam teluk yang aman dan strategis. Pelabuhan di desa ini digunakan hingga sekarang dan menghubungkan Pulau Bali dengan Pulau Lombok, Nusa Penida, Kepulauan Gili dan pulau-pulau lainnya di Nusa Tenggara Barat.

Pada mulanya Padangbai terkenal akan pelabuhannya, sehingga kebanyakan orang pergi kesana hanya untuk singgah dan pergi menyebrang ke Pulau Lombok, Nusa Penida, Kepulauan Gili dan pulau-pulau lainnya di Nusa Tenggara Barat. Namun, dibalik itu ternyata padangbai memiliki potensi wisata yang baik. Padangbai memiliki pantai-pantai dengan hamparan pasir putih dan laut yang biru seperti pantai Blue Lagoon, pantai Bias Tugel dan Pantai Virgin, Pantai Candidasa, dan Keindahan alam bawah laut yang terjaga karena masyarakatnya yang menjaga daerah perairannya dengan baik dan tak pernah melakukan penangkapan ikan secara berlebihan. Pada sector budaya pun Padangbai memiliki Pura Silayukti, Pura Tanjung Sari, Pura Telaga Mas dan Pura Payogan yang biasa dikunjungi untuk wisata religi.

Seiring dengan perubahan jaman yang memudahkan akses informasi. Wisata di Padangbai pun mulai dilirik masyarakat. Kini masyarakat tak lagi ke Padangbai hanya untuk menyebrang ke pulau lain, melainkan untuk menikmati wisata yang ada disana. Dengan adanya peluang ini masyarakat Desa Padangbai yang sebagian besar berprofesi sebagai nelayan dan buruh kapal mulai  beralih profesi menjadi penyedia jasa wisata seperti membuka penginapan, penyewaan kapal, dan travel guide.

Perkembangan sektor wisata di Desa Padangbai  ternyata tidak terlepas dari masalah. Salah satu masalah utama yang dihadapi adalah kemacetan. Kemacetan ini terjadi karena membludaknya turis namun infrastruktur desa belum memadai. Sebagai mana desa pada umumnya, Desa Padangbai rata-rata meliki ruas jalan yang kecil dan hanya dapat dilalui oleh dua jejer mobil. Namun karena belum adanya kantung parkir membuat turis-turis memarkirkan kendaraannya dipinggir jalan yang sempit sehingga akses transportasi pun terhambat. Untuk berpindah sejauh 500meter munggunakan mobil, karena macet dibutuhkan waktu sekitar 30 menit.

Dengan membludaknya turis dan berkembangnya sektor pariwisata tentunya akan menjadi tantangan bagi Desa Padangbai untuk dapat memajukan desanya ke arah yang lebih baik untuk mensejahterakan warganya dan alamnya

Oleh : Marwandhana Letto


0 Comments

Leave a Reply

Avatar placeholder

Your email address will not be published.