Labuan Lalang

Labuan Lalang

Kunjungan saya ke pulau Menjangan adalah dalam rangka ekpedisi Nusantara Bawah Air Unit Selam UGM bersama dengan 5 orang anggota tim. Perjalanan panjang tim ekspedisi disambut oleh mas Gandha, seorang alumni UKM Ukesma UGM yang juga seorang penyelam dan pegawai Balai Taman Nasional Bali Barat. Kami pun dipersilahkan untuk menginap di salah satu rumah singgah Balai Taman Nasional. Setelah berkemas untuk penyelaman esok hari, kami pun tidur.


Pagi harinya, kami beranjak dari Balai Taman Nasional menuju ke pelabuhan penyeberangan ke pulau Menjangan di Labuan Lalang. Sesampainya disana, saya melihat banyak tumpukan material di sekitar area parkir. Saya mengira sedang ada renovasi disana. Setelah parkir, kami pun berjalan-jalan di sekeliling pelabuhan, sambil menunggu pesanan tabung selam diantar. Perhatian saya langsung tertuju ke area pantai, ternyata sedang dibangun dermaga baru.

 

Kondisi dermaga penyeberangan menuju pulau Menjangan di Labuan Lalang saat ini memang terlihat memprihatinkan. Deretan tiang pancang dan susunan papan kayu terlihat tidak sebanding dengan banyaknya jumlah kapal motor yang bersandar. Walaupun dengan kondisi seperti itu, dermaga tersebut masih digunakan sebagai jembatan utama bagi wisatawan maupun orang yang hendak beribadah.

 

Sejak pertama kali saya berkunjung ke pulau Menjangan pada tahun 2013, dermaga yang sama masih terlihat berdiri melintang ke arah laut. Dalam beberapa kesempatan setelah itu pun, dermaga tersebut tidak pernah berubah wujudnya. Pada saat berjalan di atasnya, apalagi dengan mendorong gerobak yang penuh dengan tabung dan alat selam, terdengar suara kayu berdecit saling bergesekan, seakan dermaga tersebut bakal roboh. Namun nyatanya tidak, dermaga itu masih mampu menahan beban orang dan barang yang lewat.

 

Pembangunan dermaga baru pelabuhan penyeberangan Labuan Lalang dikerjakan dengan tenaga manual. Pada saat itu, pembangunan baru mencapai sekitar 20 persen. Saya melihat warga sekitar bahu-membahu mendirikan tiang-tiang pancang yang terbuat dari kayu. Sebelum tiang-tiang ini ditancapkan di pantai, terlebih dahulu dipasang beton berbentuk tabung dengan diameter satu meter sebagai pondasi. Tiang-tiang akan ditancapkan disana lalu di cor menggunakan semen agar kuat.  Setelah tiang pancang berdiri, nantinya papan kayu akan disusun di atasnya layaknya sebuah jembatan.

 

Dengan dibangunnya dermaga baru tersebut, diharapkan keamanan dan kenyamanan pengunjung dapat ditingkatkan. Memang pembangunan dermaga ini menjadi kewajiban pengelola agar kualitas layanan semakin meningkat. Sayangnnya dalam kesempatan ini, saya dan teman-teman belum bisa mencoba dermaga baru tersebut.

 

Oleh : Irwan Hermawan

0 Comments

Leave a Reply

Avatar placeholder

Your email address will not be published.